Suatu
ketika, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang berkumpul bersama
para sahabatnya, kemudian lewatlah seorang Yahudi di hadapan mereka. Lalu
Rasulullah berkata, “Orang Yahudi ini sebentar lagi akan meninggal.”
Tidak berselang
lama, orang Yahudi tadi kembali lewat dengan memikul seikat kayu bakar. Ternyata
dia tidak meninggal seperti yang disampaikan Rasulullah sebelumnya. Maka para
sahabatpun bertanya-tanya. Rasulullah kemudian memanggil orang Yahudi tersebut
dan memintanya menurunkan serta membuka ikatan kayu bakarnya. Setelah ikatan
dibuka, tiba-tiba keluarlah seekor ular yang berbisa.
Rasulullah berkata
kepada orang Yahudi tersebut, “Seharusnya kamu meninggal dipatuk ular ini. Hal apa
yang telah kamu lakukan?” orang Yahudi tersebut menjawab, “Dalam perjalanan
mengambil kayu bakar, saya memberi sedekah kepada orang miskin yang sedang
kesusahan.” Rasulullah berkata, “Sesungguhnya sedekah itulah yang
menyelamatkanmu dari ular berbisa itu.” (Al-Wasail 6:267, hadits ke-4)
Kisah di
atas adalah salah satu upaya Rasulullah mengajarkan dan menyadarkan sahabatnya
tentang keajaiban bersedekah. Dan masih banyak lagi cara-cara dan sabda-sabda
beliau yang menjelaskan tentang khasiat bersedekah.
Era modern saat
ini, masih banyak orang yang belum yakin khasiat bersedekah. Untuk mengamalkan
ibadah satu ini, butuh pemikiran yang berulang-ulang. Apalagi jika keuangan
sedang minus dan kebutuhan membengkak. Pasti akan dilanda dilema. Rasa dilema
inilah yang harus dibuang jauh-jauh, bila kita mengingat besarnya fadhilah yang
akan kita petik dengan bersedekah.
Untuk mereka
yang gemar bersedekah, Allah menjanjikan beberapa hal yang menggiurkan, seperti
yang termaktub dalam firman-Nya:
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai
ada seratus. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)
Dari ayat di
atas, cukup jelas, bahwa suatu kemustahilan sedekah akan menyebabkan seseorang
jatuh miskin. Justru sebaliknya, akan melipatgandakan harta yang dimiliki. Sebab
itu, seyogianya kita tidak perlu bimbang untuk bersegera dalam bersedekah. Namun,
nyatanya, sekali lagi, masih banyak dari kita yang belum percaya bahwa sedekah
bisa menyelesaikan problematika kehidupan, menolak segala bencana dan musibah.
Dalam
sabdanya, Rasulullah menjelaskan:
“Bersegeralah
bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua
kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu
sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling
ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. Baihaqi &
Thabrani)
Imam
Ibnul-Qayyim pernah berkata: “Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh
yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana sekalipun pelakunya orang yang
fajir (pendosa), zhalim atau bahkan orang kafir, karena Allah Subhanahu Wata’ala
akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan sedekah tersebut. Hal
ini sudah menjadi rahasia umum bagi umat manusia. Sebagian besar umat manusia
sepakat tentang hal ini karena mereka telah mencobanya.”
Dalam
kesempatan lain, beliau menambahkan, “Sesungguhnya sedekah dapat membebaskan
seorang hamba dari azab Allah Subhanahu Wata’ala. Seseorang yang melakukan dosa
dan kesalahan, ia patut celaka. Tetapi kalau ia segera mau menyusulinya dengan
bersedekah, niscaya hal itu bisa membebaskan dan melepaskannya dari azab. Oleh karena
itulah Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menolak kematian yang
buruk atas seseorang karena sedekah yang dikeluarkannya.”
Sudah sepatutnya
bagi kita menjadikan sedekah sebagai kegemaran, sebagaimana orang-orang
terdahulu hidup mulia karena mereka gemar sedekah. Sebaliknya, banyak yang
hidup berlumuran cela, karena bakhil dalam berderma.*/Siraj el-Manadhy
0 komentar:
Posting Komentar