Gerakan
pendangkalan akidah di negeri ini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Umat
Islam, khsususnya generasi mudanya harus mendapat perhatian serius dari seluruh
komponen umat Islam, karena mereka sering dijadikan sasaran empuk pemurtadan.
Menyadari hal tersebut, Baitul Maal
Hidayatullah (BMH) di menggelar acara Muhasabah Akhir Tahun bersama 1000 Anak
Sholeh dan Sholehah yang terselenggara serentak di dua tempat yang berbeda.
“Tempat pertama ada di Masjid Raya
Al-Hikmah Tanahmas, yang merupakan wilayah rwan pendangkalan akidah, dengan
menghadirkan pendongeng dari Solo, Kak Nasyir,” ujar Muhammad Teguh selaku
Kepala BMH Cabang Semarang.
“Sementara itu tempat kedua
berlangsung di Ma’had Islam Pekojan, juga mengundang 1000 anak sholeh-sholehah
tepatnya di wilayah Pecinan yang juga rawan pendangkalan akidah,” imbuhnya.
Dalam acara Muhasabah Akhir Tahun
yang digelar Ahad (21/12/2014) itu dan mengambil tema DAS (Dongeng Anak
Sholeh), DIS (Dongeng Ibu Sholehah) dan DUS (Dongeng Ustadzah Sholehah) itu,
para remaja diajak untuk memperkuat akidah dengan tidak mengikuti kegiatan
apapun di luar ajaran Islam.
Selain itu, peserta juga didorong
untuk benar-benar patuh, taat dan berbakti kepada kedua orangtua.
“Selagi punya orangtua, ayo
ditaati, dihormati, jangan nakal, jangan marah-marah sama orangtua. Untung kita
masih punya orangtua,” terang Teguh menirukan ucapan pendongeng saat memotivasi
peserta.
Selepas acara, seluruh peserta
mendapat tas berisi buku, alat tulis, susu kotak dan makanan ringan.
“Jika kita tidak peduli terhadap
akidah mereka, siapa lagi. Jangan sampai kita rela, generasi muda kita
diberi-beri oleh orang yang punya maksud mendangkalkan akidah mereka,” ungkap
Teguh.
Pun demikian, program ini tak
berhenti pada acara ini. “Insya Allah tahun depan, Tim Baitul Maal Hidayatullah
dan Aktivis Anti Pemurtadan akan mencari info detailnya, agar semakin banyak
program yang dibutuhkan generasi muda untuk selamatkan akidah mereka,”
paparnya.* (Imam Nawawi-hidcom)
0 komentar:
Posting Komentar