Tepat
dihari pendidikan nasional siswa Sekolah Pemimpin menggelar pelatihan
jurnalistik islam dengan tajuk “Membangun Kreatifitas Pelajar Dalam Dunia Tulis
Menulis,” bertempat di Pondok Pesantrem Hidayatullah Depok, Sabtu (2/5).
Sekolah
Pemimpin yang merupakan sekolah boarding school berbasis Tahfizul Qur’an gratis
bagi yatim dan dhuafa besutan Baitul Maal Hidayatullah dalam gelaran tersebut
menghadirkan Pimred Hidayatullah Media
dan Pimred Majalah Mulia.
Dalam
paparannya, Pimred Hidayatullah Media, Mahladi mendorong para santri yang
nota-bene masih remaja untuk benar-benar mencintai kegiatan menulis. Karena
berperang dengan senjata pena memiliki dampak yang luar biasa terhadap
perubahan.
“Kalau
kita perang dengan senjata, satu peluru hanya bisa membunuh satu kepala. Tetapi
dengan pena, kita bisa mempengaruhi jutaan otak manusia,” ungkapnya.
Namun
demikian, Mahladi menekankan akan pentingnya jurnalis Mulsim mengerti tata cara
dan etika dalam menulis.
“Islam
itu tidak mengajarkan umatnya berkata kasar, apalagi menulis dengan tidak
lembut dan tidak berdasar. Jurnalis Muslim harus benar-benar mampu bertanggung
jawab dengan isi tulisannya,” paparnya.
“Bahkan,
secara etika, mesti disadari bahwa etika jurnalis Muslim jauh lebih berat
dibanding etika jurnalis umum. Jurnalis Muslim tidak boleh mengangkat berita
bernada ghibah atau fitnah,” imbuhnya.
Sementara
itu, Imam Nawawi menekankan pentingnya generasi muda menikmati kegiatan
menulis. “Kalau ada ungkapan bahwa menulis itu sulit, bangun saja persepsi
dalam diri bahwa menulis itu lezat, enak dan nikmat, sehingga ketika hendak
menulis, bukan beban yang pertama muncul dalam diri kita, tetapi ketertarikan
yang tinggi,” ungkap Pimred Majalah Mulia.
Harapannya,
setelah training ini Sekolah Pemimpin yang berlokasi di Pesantren Hidayatullah
Depok bisa mewujudkannya dalam bentuk mading yang lebih semarak, bahkan dalam
bentuk buletin sekolah.*(Hermanto-bmh.or.id)
0 komentar:
Posting Komentar