BMH Depok - Keberuntungan sering kali di
identikkan dengan harta. Semakin melimpah harta semakin beruntunglah
orang tersebut. Sebaliknya, orang yang hidup pas-pasan, kekurangan serta
merta dianggap sebagai orang yang kurang beruntung.
cara pandang
tersebut tidak saja keliru, tapi juga sangat berbahaya. Letak bahayanya
karena bertentangan dengan cara pandang yang diajarkan oleh Rasulullah
saw. Kita meyakini segala hal yg menyelisihi tuntutan Rasulullah saw akan menjerumuskan pd situasi yg membahayakan baik di dunia maupun diakhirat.
Nabi SAW tidak saja mengajarkan bagaimana menjalankan ibadah ritual.
Nabi saw juga intens menanamkan paradigma dan pola berpikir yg benar.
pola berpikir yang diajarkan Nabi saw sangat kita rindukan Apalagi
belakangan ini cara pandang materialistik begitu massif beredar di
sekitar kita.
Oleh sebab itu nabi saw mengajarkan dalam
Haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam muslim. Beliau mengajarkan kepada
kita cara pandang yg benar tentang keberuntungan. Beliau menyebutkan
kunci sekaligus ukuran orang yg beruntung. Dalam persfektif Nabi saw
ukuran beruntung itu adalah orang islam yg bersifat Qana'ah (rasa
cukup).
Sebagaimana Sabda Nabi saw " Dari Abdullah bin 'Amr ia
berkata,"Rasulullah saw bersabda."Sungguh beruntung orang yg masuk
islam, diberi kecukupan dan Allah menjadikannya orang yg ridha terhadap apa yg diberikan kepanya (HR. Muslim)
Pemilik sifat qana'ah akan terpenuhi harapannya di dunia dan di akhirat. Ibnu Hajar berkata, "Makna Hadits (di atas), bahwa siapa yang memiliki karakter tersebut maka akan tercapai tujuannya. terpenuhi keinginannya di dunia dan di akhirat." (fathul Bari, 11/275). Tujuan yang dimaksud adalah kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kunci meraih keberuntungan yang pertama adalah islam. Inilah asas keberuntungan. Sebab, tujuan utama hidup kita adalah bahagia di akhirat. Tidak mungkin bahagia di akhirat kecuali melalui jalan islam. Secara tegas Allah swt menyebutkan orang yang menghadap dengan agama selain islam adalah orang yang merugi.
Allah swt berfirman, " Barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (Ali Imran ; 85). Itu berarti, semakin semakin sempurna keislaman seseorang semakin terbuka peluangnya untuk menjadi orang beruntung.
0 komentar:
Posting Komentar