Surabaya. Bertempat di Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah,
Lembaga Amil Zakat BMH Perwakilan Jawa Timur menyelenggarakan seremonial
penyerahan natura Program Da’i Tangguh Rabu (16/2).
Acara yang dilaksanakan serentak secara nasional di seluruh Indonesia
ini, BMH Perwakilan Jawa Timur memberikan natura kepada 18 Da’i Tangguh
pelosok negeri. Diawali dengan sambutan dan arahan dari Pengurus Pusat
Hidayatullah, para da’i diberi pembekalan dalam melakukan dakwah
diberbagai pedalaman negeri.
Setelah berkiprah lebih dari 15 tahun, BMH tetap konsisten mengangkat
4 pilar program utama yaitu; dakwah, pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Dan program dakwah tersebut salah satunya adalah Program Da’i Tangguh.
Program Da’i Tangguh merupakan kegiatan yang meliputi aktifitas para dai
diberbagai daerah pedalaman, pelosok, perbatasan dan bahkan hingga
daerah kepulauan negeri ini.
“Para Da’i ini adalah mereka yang segenap jiwa raganya dihabiskan
dalam kegiatan dakwah dipedalaman nusantara. Mereka berdakwah dalam
rangka mengabdikan diri kepada agama dan bangsa melalui dunia dakwah
tersebut.” ungkap Abdan Syakuro selaku Manager Pendayagunaan BMH
Perwakilan Jawa Timur.
“Mereka berdakwah dipedalaman untuk Menghantarkan Hidayah hingga ke
pelosok negeri. Mereka menyampaikan ajaran para Nabi, dalam rangka
membina, mencerahkan, memberdayakan dan mencerdaskan ummat dengan niat
yang ikhlas.” Sambungnya.
Dalam program Da’i Tangguh ini ada beberapa kategori yang meliputi
penyerahan Natura Da’i Tangguh, Fasilitas Da’i Tangguh, Pelatihan Dai’
Tangguh, Da’i Berdaya, serta Umroh Da’i.
Program Natura Da’i ini merupakan bentuk kepedulian BMH kepada para
da’i yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk berdakwah
dipedalaman negeri, sehingga mereka tidak sempat waktu untuk membangun
usaha di tempat dakwahnya tersebut. Dan mereka juga berusaha menjaga
diri dari meminta-minta kepada warga.
“Mereka sibuk membina masyarakat pedalaman, memberdayakan mereka
dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan yang sesuai dengan potensi
dari masing-masing tempat dakwah tersebut.” terang Abdan
Begitu berat perjuangan dakwah yang mereka hadapi di daerah pedalaman
dan pelosok negeri ini, membuat jiwa dan raga para da’i dan juga
keluarganya sangat dipertaruhkan. Seperti pengalaman hidup Ust. Bukhari
Muslim, salah satu Da’i Tangguh yang berdakwah di pedalaman Suku Tengger
Lumajang, Jawa Timur.
Dalam perjalanan dakwahnya di puncak Semeru, beliau pernah dicegat
oleh segerombolan pemuda yang tidak senang dengan aktifitas dakwahnya.
Beliau sempat ditendang salah seorang pemuda tersebut, dan jatuh dari
sepeda motor yang ia kendarai. Belum lagi kondisi alam dan tempat dakwah
yang begitu menantang, menuntut seorang da’i untuk selalu tampil prima
dalam segala kondisi.
Berbeda dengan pengalaman dakwah Ust. Sueb, Dai yang mendedikasikan
hidupnya berdakwah dilingkungan lokalisasi Banjarsari, Kecamatan Cerme,
Gresik, Jawa Timur. Beliau dengan gigih membina dan mencerahkan
masyarakat lokalisasi dengan penuh semangat, meskipun dengan keadaan
yang sangat kekurangan.
“Melalui program dakwah Da’i Tangguh tersebut, diharapkan kegiatan
dakwah disegala penjuru negeri bisa tetap berkembang. Karena para Da’i
itulah tumpuan dakwah terutama di daerah pedalaman dan pelosok negeri
ini.” Tutur Abdan.
Mari bersama Dai Tangguh BMH kita tumbuhkan dakwah hingga daerah pedalaman. Menghantarkan hidayah hingga pelosok negeri ini.
Dengan Zakat, Infak dan Sedekah yang Anda salurkan untuk Program Dai
Tangguh akan menjadikan Dakwah kian kokoh dan berkembang hingga ke
pedalaman nusantara.
0 komentar:
Posting Komentar