Satu langkah
strategis yang mesti mendapat dukungan semua pihak adalah kemandirian ekonomi
melalui entrepreneurship. Hal ini, agar bangsa Indonesia, utamanya
pesantren-pesantren di negeri ini memiliki kemandirian, sehingga bisa semakin
baik dalam memberi layanan pendidikan bagi putra-putri bangsa.
Keterpanggilan
inilah yang membuat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) membuat program Pesantren
Berdaya.
“Program ini
memiliki fokus pada bagaimana lahir jiwa kemandirian dan secara konkret lahir
skill entrepreneurship (keterampilan wirausaha). Dalam hal ini adalah
pesantren,” demikian ungkap Rama Wijaya, selaku Kepala Departemen Markom BMH
Pusat.
Program ini
tidak saja pending, tetapi juga mendesak. Terutama jika dilihat dari dua sisi. Pertama
sisi globalisasi, dimana umat Islam tidak boleh ketinggalan dalam penguasaan
bidang ekonomi. Kedua sisi keyakinan kita sebagai seorang muslim.
“Kemandirian
itu adalah kemuliaan bagi setiap muslim,” tegas M. Chofadz selaku Direktur
Operasional I BMH Pusat.
Dengan demikian,
maka program kemandirian sejatinya juga merupakan manivestasi dari keimanan itu
sendiri.
Program Kemandirian BMH
Kemandirian
yang dicanangkan BMH dalam konteks ekonomi riil setidaknya baru meliputi dua
aspek, yakni perdagangan dan perikanan. Perdagangan dalam hal ini lebih pada
aktivitaskemandirian berupa pendirian koperasi, swalayan dan minimarket.
“Untuk
swalayan, koperasi dan minimarket, alhamdulillah sudah berjalan di beberapa
daerah. Seperti Balikpapan, Batam, Surabaya, dan Depok. Sedangkan perikanan ada
di Balikpapan, Bogor dan Mataram,” ungkap Supendi, asisten Direktur Operasional
II BMH Pusat.
Upaya Peningkatan
Dari apa
yang sudah ada ini, BMH terus berupaya untuk mengembangkannya, terutama di
kota-kota besar Indonesia, seperti Medan, Makassar, dan Timika.
“Dari sisi
kuantitas kita terus berupaya, dan pada yang sudah berjalan, tentu peningkatan
kualitas terus jadi komitmen BMH,” ungkap M. Chofadz.
Untuk itu,
bekerjasama dengan Kepala Departemen Ekonomi Pengurus Pusat Hidayatullah, BMH
akan melakukan upaya pembibitan dan pelatihan tenaga ekonomi umat.
Harapannya,
kelak akan tumbuh gerakan-gerakan ekonomi yang menjadikan pesantren-pesantren
Hidayatullah di seluruh Indonesia bisa mandiri secara ekonomi.
Apabila hal
itu terjadi, tentu pelayanan BMH terhadap masyarakat akan ikut meningkat. Selain
tercipta kemandirian, aspek pemberdayaan masyarakat secara lebih luas akan
benar-benar menjadi kenyataan, sehingga mereka yang tadinya terbantu atau
dibantu akan berubah menjadi pihak yang mampu ikut membantu.* (Abu Ilmia - MULIA)
0 komentar:
Posting Komentar