Suatu saat
seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasalllam,
sebagaimana dituturkan oleh Abu Dzar Jundub bin Jundadah ra. Ia bertanya kepada
Rasulullah “Amal apakah yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Iman kepada
Allah dan berjuang di jalan-Nya.
Saya
bertanya, “Memerdekakan budak yang bagaimana paling utama?” Rasulullah
menjawab, “Memerdekakan budak ketika sangat disayang oleh tuannya dan yang
paling mahal harganya.”
Saya
bertanya,” Seandainya saya tidak mampu berbuat yang sedemikian lalu bagaimana?”
Rasulullah menjawab, “Kamu membantu orang yang bekerja atau kamu menyibukkan
diri agar hidupmu tidak sia-sia.”
Saya
bertanya lagi,” Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya tidak mampu untuk
melakukan sebagian pekerjaan itu?”
Rasulullah
menjawab, “Janganlah kamu berbuat kejahatan kepada sesama manusia, karena
sesungguhnya yang demikian itu termasuk sedekah untuk dirimu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadits
tersebut memberikan satu penjelasan bahwa sungguh setiap muslim memiliki kesempatan
yang banyak untuk selalu berada dalam kebaikan. Akan sangat aneh dan sungguh
mengherankan, jika ada seorang muslim yang melewati detik demi detik
kehidupannya tanpa satupun amal kebaikan.
Dengan kata
lain, setiap muslim hendaknya memiliki semangat yang bagus dalam mengamalkan
kebaikan-kebaikan. Sebab kelak setiap kebaikan, sekecil dan seremeh apapun itu
dalam pandangan manusia hari ini, akan dibalas dengan kemuliaan di sisi-Nya.
Abu Hurairah
meriwayatkan, Nabi Muhammad bersabda, “Kulihat ada seseorang yang
bersenang-senang di dalam surga disebabkan ia memotong dahan yang berada di
tengah jalan karena mengganggu kaum muslimin yang lewat.” (HR. Bukhari)
Subhanallah,
bisa kita bayangkan, bagaimana Allah membalas kebaikan seorang hamba yang
mungkin dalam pandangan kita hanya memotong dahan yang mengganggu jalannya
banyak orang sudah bisa bersenang-senang di dalam surga.
Bagaimana
dengan kebaikan-kebaikan lain yang menyangkut nyawa, hidup, harkat dan martabat
umat Islam. Tentu akan sangat hebat lagi balasan yang akan Allah anugerahkan.
Itulah pahala yang akan diterima oleh para Nabi dan Rasul, khulafaur rasyidin
dan para pembela kepentingan umat, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk
kesejahteraan umat Islam dunia-akhirat.
Jangan Malu
Sedekah
Sedekah
sebagaimana kita pahami adalah amal mulia. Akan tetapi, tidak demikian bagi
sebagian kaum muslimin yang mungkin menurut hitungan akal manusia tidak bisa
memberikan banyak. Sekiranya itu kita alami, maka sungguh, sedikitnya sesuatu
yang akan kita sedekahkan jangan sampai membuat diri kita malu, sehingga tidak
jadi bersedekah.
Rasulullah
bersabda, “Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang tetangga itu
merasa terhina untuk memberi sedekah kepada tetangganya, walaupun hanya berupa
kikil kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi,
janganlah sampai muncul perasaan malu,
tidak enak atau merasa tidak pantas hanya karena yang akan kita berikan mungkin
tidak ‘wah’, tidak banyak dan sebagainya. Tetaplah berikan kebaikan kepada
siapapun, lebih-lebih tetangga. Karena setiap kebaikan atau sedekah, apapun
itu, kelak akan mendatangkan kemuliaan dan kebahagiaan bagi pelakunya.
Setiap
Muslim Wajib Bersedekah
Dari Abu
Musa ra, Nabi Muhammad bersabda, “Setiap orang Islam itu wajib bersedekah.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mempunyai apa-apa?”
Rasulullah
menjawab, “Hendaklah ia berbuat dengan kedua tangannya, sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan bagi dirinya dan dapat pula untuk disedekahkan.”
Ia bertanya,
“Bagaimana seandainya ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu?” Beliau
menjawab, “Hendaklah ia membantu orang yang sangat membutuhkan bantuannya.”
Ia bertanya
lagi,”Bagaimana jika ia tidak mampu memberi bantuan?” Beliau menjawab,
“Hendaknya ia menyuruh orang untuk berbuat baik.”
Ia bertanya
lagi, “Bagaimana seandainya ia juga tidak mampu untuk berbuat seperti itu?”
Beliau menjawab, “Hendaklah ia mencegah dirinya dari perbuatan keji, karena
mencegah dirinya dari perbuatan keji termasuk sedekah.” (HR. Muslim)*/Abu Ilmia
0 komentar:
Posting Komentar