BMH Depok - Kepala data dan informasi Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho sebagaimana diwartakan media, sejumlah
wilayah di Indonesia kini tengah mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang
diprediksi akan teradi hingga september tahun ini.
Pernyataan tersebut terkonfirmasi dengan hasil survey
lapangan tim Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Pusat di satu desa di bulungan
Kalimantan Utara, yaitu Desa Pura Sajau.
Meskipun kekeringan di sana tidak seperti kondisi kekeringan
di pulau Jawa secara umum, tetapi tanaman kebun, sawah dan ladang mereka bisa dipastikan
gagal panen.
“ini sudah lama tidak hujan. Baru kami tanam lombok dan
sudah berbunga, mati semua sekarang. Kering,” uangkap bapak Kurnia salah satu
warga desa Pura Sajau.
Selain kondisi kekeringan tersebut, biasanya daerah yang
terdampak serius kemarau agak sulit dijangkau, sebagian memerlukan tenaga
ekstra untuk sampai ke lokasi dan sebagian mengharuskan kendaraan khusus untuk
bisa menyalurkan amanah Qurban.
Seperti di kampung Makmur, Tarakan Utara. “Mau kesana
jalannya sempit, berlubang dalam-dalam, ditambah lumpur lagi, dan kalau mobil
biasa saja mudah sekali amblas,” ungkap Yanto kepada BMH.
Namun, sulitnya medan, jauhnya jarak yang membentang tak
boleh menjadi alasan untuk kita berbagi kebahagiaan, terlebih beban yang mereka
pikul tak sebatas kekeringan, tetapi juga kekurangan gizi. Untuk itu, BMH
mengangkat program Qurban Plus Air Bersih.
Manfaat pertama, mereka yang terpencil akan mendapatkan
berkah dan kebahagiaan idul qurban. Manfaat kedua mereka akan terbantu dari
masalah kekurangan air bersih, sehingga meskipun kemarau mengharuskan mereka
bersabar dengan pertaniannya, setidaknya mereka bisa sedikit bernafas dalam hal
kebutuhan air sehari-harinya.
Lokasi Penyaluran
Dalam Qurban 1436 H ini, BMH telah melakukan beberapa survey,
terkhusus di wilayah Kalimantan Utara, Medan dan Jawa Timur. Di Kalimantan
Utara ada desa pedalaman dengan penduduk Muslim Minoritas, hanya 16 KK, nama
desanya adalah Long Telenjau. Kemudian Pura Sajau, tempat mayoritas muallaf
yang masih rawan dimurtadkan yang juga rentan terserang kekeringan.
Beberapa ada di Tarakan dan Nunukan. Di Nunukan sendirikan
ada dua lokasi yang berjauhan. Pertama di Semangkado Nunukan Utara. Kedua di
Pulau Sebatik, untuk ke lokasi harus nyebrang laut selama 20 menit. Selain itu
ada di wilayah medan, Kupang, Bali dan Malinau.
Dengan kata lain, qurban anda akan samapai kepada mereka
yang memang sangat membutuhkan dan tepat sasaran, khususnya mereka yang di
pedalaman, desa terpencil dan daerah-daerah perbatasan.
Melalui ibadah qurban, mari ulurkan tangan untuk mengukuhkan
persaudaraan sesama muslim (ukuwah) agar mereka yang Allah uji dengan
kekurangan tetap bisa tersenyum bahagia. Dan, anda yang berkelebihan rizki pun
bisa mendapatkan ridha, pahala dan ketenangan lahir bathin dari-Nya.*/Rama
0 komentar:
Posting Komentar